SELAMAT DATANG DI PUSAT KARTU ONLINE BANDARQ & DOMINO99 TERBAIK SE-ASIA BERDIRI SEJAK 2009

Jumat, 29 Juni 2018

Menilik 'Love-Hate Relationship' Indonesia dan Malaysia


Berita Menarik Indonesia -- Mahathir Mohamad mengadakan lawatan internasional pertamanya sebagai Perdana Menteri Ketujuh Malaysia untuk menemui Presiden RI Joko Widodo. Mahathir dan istrinya, Siti Hasmah telah mendarat di Jakarta, dan disambut langsung Jokowi bersama sejumlah menteri kabinet Indonesia di Bandara Halim Perdanakusumah, Kamis (28/6) sore.

Indonesia menjadi negara pertama tak hanya di Asia Tenggara tapi juga dunia, yang dikunjungi Mahathir setelah memenangkan pemilihan umum 9 Mei lalu. Bagi pemerintah Indonesia, lawatan ini menandakan kedekatan hubungan kedua negara.

Meski relasi Indonesia-Malaysia dianggap menjadi yang paling penting di Asia Tenggara, hubungan keduanya tak selalu manis pada kenyataannya. BandarQ

Di lihat dari sejarah, kedua negara juga memiliki riwayat konflik yang tak sederhana, mulai dari masalah perbatasan, penangan tenaga kerja Indonesia, hingga dugaan klaim budaya.

Baca juga: PDIP: Airlangga Adu Domba Mega dan Jokowi di Pilgub Jatim

Bukan hanya di level pemerintah, isu serta konflik tersebut juga tak jarang memicu masyarakat kedua negara ikut 'kepanasan' jika membicarakan hubungan Indonesia-Malaysia.

"Ibaratnya itu Indonesia dan Malaysia negara serumpun, tapi sering berkonflik. Kadang baik, kadang buruk. Tapi selama ini bisa saya melihat Indonesia lebih banyak kecewa dalam hubungan kedua negara, terutama soal perbatasan," kata Ratna Shofi Inayati, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kepada Berita Menarik Indonesia pada Rabu (27/6).

Sengketa perbatasan bisa dibilang penyulut utama merenggangnya hubungan Indonesia dan Malaysia selama ini. Jika melihat ke belakang, sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan bisa menjadi buktinya.

Baca juga: RI-Jepang Percepat Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Dua pulau yang terletak di Laut Sulawesi itu telah menjadi sengketa kedua negara sejak 1969 ketika Malaysia pertama kali mengklaim wilayah itu sebagai kedaulatannya. Perebutan dua pulau itu kembali memanas pada 1991 lalu ketika Malaysia kedapatan membangun sejumlah fasilitas pariwisata di Pulau Sipadan.Agen BandarQ

Pada 2002, Mahkamah Internasional (Internasional Court of Justice/ICJ) memutuskan klaim Sipadan dan Ligitan dimenangkan oleh Malaysia.

Tak hanya Sipadan dan Ligitan, wilayah perairan Ambalat yang terletak dekat perbatasan antara Kalimantan Timur dan Sabah, Malaysia, juga menjadi biang kemelut RI-Malaysia soal perbatasan.

Baca juga: Inilah Daftar Bentuk Tubuh Wanita yang Bikin Pria Meleleh!

Blok laut kaya minyak seluas 15 ribu kilometer persegi di Selat Makassar atau Laut Sulawesi itu pertama kali diperdebatkan kedua negara mulai dekade 1960-an.

Apalagi sejak 1979 Malaysia membuat peta tapal batas kontinental dan maritim baru dengan memasukkan Blok Ambalat ke dalam wilayahnya sehingga memicu protes RI.BandarQ

Puncaknya pada 2015 lalu, sembilan jet tempur Malaysia menerobos kawasan RI di blok Ambalat hingga memicu protes keras dari Istana Negara.
Sudah terhitung puluhan tahun, hingga kini penyelesaian sengketa blok Ambalat masih menggantung.

"Masalah perbatasan akan terus membayangi hubungan RI-Malaysia ke depan. Indonesia harus bisa lebih tegas lagi menghadapi Malaysia soal perbatasan. Salah satu caranya yakni memaksimalkan pembangunan dan pemberdayaan masyakarat di perbatasan. Karena hal ini, kita kalah dari Malaysia di kasus Sipadan dan Ligitan," tutur Ratna.

Meski kedua negara punya riwayat konflik soal perbatasan, Ratna mengatakan Malaysia-Indonesia bisa meredakan ketegangan dengan cara dialog.Agen BandarQ

Tidak hanya soal wilayah, masalah penanganan TKI juga dianggap jadi batu ganjalan relasi kedua negara selama ini. Sebab, hingga kini isu penyiksaan hingga perekrutan TKI ilegal di Malaysia masih marak ditemui.



Menurut Ratna, Indonesia harus bisa jadi "yang mengontrol Malaysia terkait permasalahan TKI di era Mahathir ini, salah satunya menekan Negeri Jiran untuk memperbarui perjanjian perlindungan pekerja migran Indonesia.

"Soal TKI bukan hanya kita yang butuh tapi juga Malaysia. Pemerintah harus bisa menggiring Malaysia mengikuti permintaan Indonesia mengenai penanganan dan perlindungan TKI," ujar Ratna.

"Masalah perlindungan dan maraknya perekrutan TKI ilegal, contohnya, itu bukan hanya masalah di Indonesia saja. Calo TKI ilegal di Malaysia juga banyak, jadi Malaysia juga harus mau tegas soal ini."


Terlepas dari kemelut kedua negara, Ratna mengatakan Indonesia-Malaysia bisa dibilang kompak menangani masalah di kawasan, terutama dalam kerangka ASEAN.

Ratna mengatakan sebagai produsen terbesar, kedua negara juga sepakat memperkuat kerja sama dalam sektor kelapa sawit, salah satunya dalam melawan kampanye hitam Uni Eropa terkait komoditas tersebut baru-baru ini.Agen BandarQ

Lebih lanjut, dia berharap kemenangan Mahathir bisa membawa angin segar terhadap hubungan Indonesia-Malaysia ke depannya.

"Masih banyak PR dalam hubungan kedua negara, tapi saya harap relasi Indonesia-Malaysia bisa lebih baik lagi di tangan Mahathir. Dia [Mahathir] sangat ingin melihat bangsa Melayu maju dan meningkat. Semoga, karena kita serumpun, keinginan positif ini bisa ikut berpengaruh baik terhadap Indonesia." Berita Menarik Indonesia

Ayo kunjungi kami di SUMOQQ ^o^
Aplikasi Poker V 8 Jenis Games Terfokus pada Game Kartu
BONUS UTAMA  : REFERALL 20% + ROLLINGAN 0.5%
Untuk Info Lengkap Dan Info Bonus Istimewa Lainnya Hubungi Kami, CS Ramah Responsif :
*Pin BBM : D8ACD825
*Whatsapp : +855964973259
*Line : sumoqq88
*WeChat : sumo99qq
*Livechat : WWW.ASIASUMO.COM
ATAU
KLIK DIBAWAH INI UNTUK BERGABUNG :



Share:

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

close
http://polo303.us/app/Default0.aspx?ref=poloqqjos&lang=id

close
http://polo303.us/app/Default0.aspx?ref=poloqqjos&lang=id

Copyright © ASIASUMO | PUSAT GAME ONLINE | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com