Sementara itu, won Korea Selatan melemah 0,26 persen, yen Jepang minus 0,03 persen, ringgit Malaysia minus 0,06 persen, dolar Singapura minus 0,02 persen, dan baht Thailand minus 0,07 persen. Hanya peso Filipina yang menguat 0,15 persen dan dolar Hong Kong 0,03 persen.
Sedangkan mata uang negara maju mayoritas melemah. Rubel Rusia melemah 0,14 persen, dolar Australia minus 0,04 persen, franc Swiss minus 0,02 persen, pondsterling Inggris minus 0,03 persen, dan euro Eropa minus 0,01 persen. Hanya dolar Kanada yang menguat 0,04 persen.
Ibrahim, Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka memperkirakan rupiah hari ini masih akan berada di kisaran Rp14 ribu per dolar AS karena minimnya sentimen positif, baik dari luar maupun dalam negeri.
"Sampai minggu depan masih akan tertekan. Baru setelah itu, dilihat lagi, apakah rilis data neraca perdagangan dan keputusan Bank Indonesia bisa menggerakkan atau tidak," ucapnya kepada AsiaSumoIndonesia.com.
Reza Priyambada, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan pergerakan rupiah pada pekan ini masih akan tertekan sentimen perang dagang antara AS dengan China. Hal tersebut membuat pelaku pasar memilih untuk wait and see.
"Selain itu, tampaknya pasar belum terlalu merespons rencana Bank Indonesia untuk kembali menaikkan tingkat bunga acuannya pada pekan depan," katanya.
Lihat juga: Pengusaha Ramal BI Naikkan Suku Bunga Acuan ke 5,25 Persen
MAU UANG TAMBAHAN?
ATAU
ANDA HOBBY BERMAIN KARTU??
HANYA DENGAN MODAL RP.15.000,- ANDA BISA JADI JUTAWAN
TERSEDIA 8 PERMAINAN TERBAIK & TERPOPULER
KLIK LINK DI BAWAH INI UNTUK BERGABUNG :